Berita

Wakil Bupati Sidoarjo Berkomitmen Atasi Banjir, UMKM Jadi Perhatian Khusus

Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan persoalan banjir yang kerap melanda Kabupaten Sidoarjo saat musim hujan. Pernyataan ini disampaikan pada acara buka puasa di hari pertama Ramadhan bersama tokoh masyarakat dan media di kediamannya di Candi, Sidoarjo, Sabtu (1/3/2025).

Dalam upaya mengatasi banjir, Mimik memaparkan rencana komprehensif yang akan dilaksanakan secara konsisten dari hulu hingga hilir. Langkah-langkah ini mencakup normalisasi sungai, reboisasi dengan tanaman penyerap air, sosialisasi pembuangan sampah yang tepat, pembangunan bendungan, rumah pompa, dan bozem (waduk buatan).

Yang menarik, Mimik memberikan perhatian khusus terhadap nasib pelaku UMKM yang terdampak rencana penertiban bangunan liar di sepadan sungai. “Kami akui ada beberapa sepadan sungai ini digunakan oleh UMKM untuk melakukan kegiatan usaha. Tentu hal ini harus kita petakan dulu dengan mencarikan solusinya agar mereka tetap bisa berusaha sebelum dilakukan penertiban atau relokasi,” ujarnya.

Perhatian terhadap UMKM ini sejalan dengan upaya Pemkab Sidoarjo dalam mendukung pengembangan sektor ini. Sebelumnya, Pemkab telah menyiapkan program bantuan modal dengan bunga rendah yang akan diluncurkan pada tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya menyeimbangkan antara penanganan banjir dan perlindungan terhadap pelaku UMKM.

Mimik juga menekankan pentingnya pembangunan rumah pompa air dan bozem di hilir. Selain fungsi utamanya mencegah banjir, bozem juga dipandang memiliki potensi ekonomi. “Selain itu, saat musim kemarau bozem dapat menjadi lokasi penguapan untuk membuat udara disekitarnya lebih sejuk. Manfaat lain, bozem juga memiliki dampak sosial bagi masyarakat yaitu untuk pembibitan ikan, kolam pemancingan, dan tempat wisata,” ungkapnya.

Komitmen ini disambut positif oleh pelaku UMKM di Sidoarjo yang selama ini kerap terdampak banjir. Seperti yang dialami oleh industri rumahan pembuatan bakso di Kabupaten Sidoarjo yang memiliki jaringan rombong hingga 1.500 unit. Penanganan banjir yang efektif diharapkan dapat meminimalisir kerugian dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Wakil Bupati menekankan pentingnya kerjasama lintas OPD dalam menjalankan rencana penanganan banjir ini. “Saya ingin dalam satu tahun ini, persoalan banjir di Sidoarjo ada progres positif. Semuanya harus bekerja serius dan sungguh-sungguh hingga tuntas, jangan setengah-setengah apalagi buat pencitraan saja,” tegasnya.

Dengan pendekatan yang mempertimbangkan kepentingan UMKM, diharapkan penanganan banjir di Sidoarjo dapat berjalan efektif tanpa mengorbankan sektor ekonomi yang vital bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *